Hasmar lubis

Wednesday 28 March 2012

Pemupukan kelapa sawit


JENIS PUPUK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT

            Pupuk yang berkembang di Indonesia saat ini untuk tanaman perkebunan telah meliputi berbagai jenis. Pupuk tersebut telah tercatat di Ditjen Perkebunan dan sebagian telah digunakan untuk tanaman perkebunan (Lampiran 1). Jenis pupuk untuk tanaman kelapa sawit dapat dikelompokan ke dalam lima kelompok yaitu: pupuk tunggal; pupuk campuran; pupuk majemuk; pupuk lambat tersedia (tablet), dan pupuk organik. Pemilihan jenis pupuk oleh kebun disarankan agar hati-hati, hal ini mengingat telah banyak jenis pupuk yang beredar di pasaran dengan berbagai bentuk dan komposisi hara. Lampiran 2 menyajikan beberapa  contoh jenis pupuk dolomit dan rock phosphate (RP) di pasaran yang memiliki komposisi hara yang beragam dan beberapa tidak memenuhi Standar Nasional Industri (SNI).

4.1. Pupuk Tunggal

            Pupuk tunggal adalah kelompok pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara utama. Pupuk tunggal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara N, P, K, Mg, dan Ca pada tanaman kelapa sawit dan telah direkomendasikan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) disajikan pada Tabel 7.1. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang paling umum digunakan dalam pemupukan tanaman kelapa sawit, utamanya untuk tanaman menghasilkan. Biaya perunit hara dalam pupuk tunggal masih lebih rendah dibandingkan dengan jenis pupuk majemuk atau jenis pupuk lainnya. Akan tetapi biaya aplikasi pupuk tunggal menjadi lebih mahal, karena hanya satu jenis hara saja yang diaplikasikan pada setiap aplikasi pemupukan.
Pupuk nitrogen yang umum digunakan adalah urea, karena pupuk ini secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal ini karena kandungan  hara nitrogen lebih tinggi pada urea, sedang harga per satuan beratnya sama.
Sumber pupuk P yang umum digunakan untuk tanaman kelapa sawit adalah rock phosphate (RP). Penggunaan RP dianggap lebih murah dibandingkan dengan pupuk superfosfat (SP 36) yang merupakan pupuk pabrik. Sumber hara K yang banyak digunakan

JENIS PUPUK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT

            Pupuk yang berkembang di Indonesia saat ini untuk tanaman perkebunan telah meliputi berbagai jenis. Pupuk tersebut telah tercatat di Ditjen Perkebunan dan sebagian telah digunakan untuk tanaman perkebunan (Lampiran 1). Jenis pupuk untuk tanaman kelapa sawit dapat dikelompokan ke dalam lima kelompok yaitu: pupuk tunggal; pupuk campuran; pupuk majemuk; pupuk lambat tersedia (tablet), dan pupuk organik. Pemilihan jenis pupuk oleh kebun disarankan agar hati-hati, hal ini mengingat telah banyak jenis pupuk yang beredar di pasaran dengan berbagai bentuk dan komposisi hara. Lampiran 2 menyajikan beberapa  contoh jenis pupuk dolomit dan rock phosphate (RP) di pasaran yang memiliki komposisi hara yang beragam dan beberapa tidak memenuhi Standar Nasional Industri (SNI).

4.1. Pupuk Tunggal

            Pupuk tunggal adalah kelompok pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara utama. Pupuk tunggal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara N, P, K, Mg, dan Ca pada tanaman kelapa sawit dan telah direkomendasikan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) disajikan pada Tabel 7.1. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang paling umum digunakan dalam pemupukan tanaman kelapa sawit, utamanya untuk tanaman menghasilkan. Biaya perunit hara dalam pupuk tunggal masih lebih rendah dibandingkan dengan jenis pupuk majemuk atau jenis pupuk lainnya. Akan tetapi biaya aplikasi pupuk tunggal menjadi lebih mahal, karena hanya satu jenis hara saja yang diaplikasikan pada setiap aplikasi pemupukan.
Pupuk nitrogen yang umum digunakan adalah urea, karena pupuk ini secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal ini karena kandungan  hara nitrogen lebih tinggi pada urea, sedang harga per satuan beratnya sama.
Sumber pupuk P yang umum digunakan untuk tanaman kelapa sawit adalah rock phosphate (RP). Penggunaan RP dianggap lebih murah dibandingkan dengan pupuk superfosfat (SP 36) yang merupakan pupuk pabrik. Sumber hara K yang banyak digunakan