Hasmar lubis

Tuesday 22 November 2011

Sumber benih kelapa sawit


---PPKS Medan: Sumber Benih unggul dengan Koleksi Varietas Terbanyak.-----

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan sudah menjadi sumber benih sejak tahun 1984. Produksi benihnya tersebar hampir di seluruh wilayah pengembangan sawit. Benih sawit asal PPKS tidak hanya dikenal di kalangan pekebun swasta namun juga oleh petani.
 
Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan boleh dikatakan sumber benih yang memiliki varietas terbanyak. Dari tahun 1984 hingga 2007 sumber benih yang berada di Sumatera Utara tersebut sudah melepas 13 varietas sawit. Hal ini tidak saja menunjukkan intensifnya penelitian di sumber benih tersebut, namun juga bervariasinya materi induk yang dimiliki. 
 
Salah satu varietas PPKS yang cukup populer adalah jenis Marihat. Meskipun sudah lama dilepas, sejak tahun 1985, namun banyak pekebun yang ingin mendapatkan varietas ini. Pasalnya keunggulannya tidak hanya bersumber dari pihak marketing PPKS melainkan sudah menjadi informasi dari mulut ke mulut.

PPKS menyediakan peluang bagi petani atau konsumen benih untuk mendapatkan bibit. Penyediaan bibit ini dilakukan melalui kerjasama waralaba, dimana PPKS memberikan hak bagi penangkar pewaralaba membibitkan bahan tanamnya dan dijual kepada konsumen dengan standard mutu yang ditetapkan sumber benih tersebut. 

Penangkar pewaralaba yang menyediakan bibit PPKS Medan tersebar di berbagai wilayah pengembangan sawit. Mulai dari Sumatera hingga ke wilayah Kalimantan. 

Dan pada tahun 2009 yang lalu PPKS kembali melepas varietas baru yakni D x P PPKS 239. Varietas ini memiliki keunggulan produksi CPO dan PKO yang cukup tinggi, yakni 8,4 ton/ha/tahun untuk CPO dan 0,7 – 1 ton/ha/tahun untuk PKO. 
. Meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara (Sumut), Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan telah merilis dua varietas unggulan yang dipasarkan untuk masyarakat. Kedua varietas baru tersebut yakni DxP PPKS 540 dan DxP PPKS 718, akan menambah varietas yang ada sebelumnya.
, kedua varietas baru tersebut masing-masing memiliki keunggulan yang dapat meningkatkan produksi tanaman. Seperti varietas PPKS 540, berpotensi menghasilkan produksi minyak antara 8,1-10 ton perhektar pertahun dengan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 28,1 ton perhektar pertahun dan rendemen 27,4%.

Sumber: google

Thursday 17 November 2011

Bagas godang i mandailing







On bagas godang i mandailing Rap ma hita mulak mangaligin kampung.....HORAS MANDAILING

Wednesday 16 November 2011

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan


 Syarat hidup /Tipe kelapa sawit
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan [[curah hujan]] stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruh. Tipe kelapa sawit
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: ''E. guineensis'' dan ''E. oleifera''. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki  keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. ''E. oleifera'' sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.
Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan [[cangkang]], yang terdiri dari
* ''Dura'',
* ''Pisifera'', dan
* ''Tenera''.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki [[cangkang]] tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik [[kultur jaringan]].
i perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.
Varietas Marihat hanya bisa diperoleh dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan atau penengkar pewaralaba dengan PPKS Medan.