JENIS PUPUK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT
Pupuk yang berkembang di Indonesia
saat ini untuk tanaman perkebunan telah meliputi berbagai jenis. Pupuk tersebut
telah tercatat di Ditjen Perkebunan dan sebagian telah digunakan untuk tanaman
perkebunan (Lampiran 1). Jenis pupuk untuk tanaman kelapa sawit dapat dikelompokan
ke dalam lima kelompok yaitu: pupuk tunggal; pupuk campuran; pupuk majemuk;
pupuk lambat tersedia (tablet), dan pupuk organik. Pemilihan jenis pupuk oleh
kebun disarankan agar hati-hati, hal ini mengingat telah banyak jenis pupuk
yang beredar di pasaran dengan berbagai bentuk dan komposisi hara. Lampiran 2
menyajikan beberapa contoh jenis pupuk
dolomit dan rock phosphate (RP) di pasaran yang memiliki komposisi hara
yang beragam dan beberapa tidak memenuhi Standar Nasional Industri (SNI).
4.1. Pupuk Tunggal
Pupuk
tunggal adalah kelompok pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara utama.
Pupuk tunggal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara N, P, K, Mg, dan Ca
pada tanaman kelapa sawit dan telah direkomendasikan oleh Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) disajikan pada Tabel 7.1. Pupuk tunggal merupakan pupuk
yang paling umum digunakan dalam pemupukan tanaman kelapa sawit, utamanya untuk
tanaman menghasilkan. Biaya perunit hara dalam pupuk tunggal masih lebih rendah
dibandingkan dengan jenis pupuk majemuk atau jenis pupuk lainnya. Akan tetapi
biaya aplikasi pupuk tunggal menjadi lebih mahal, karena hanya satu jenis hara
saja yang diaplikasikan pada setiap aplikasi pemupukan.
Pupuk nitrogen yang umum digunakan adalah urea, karena pupuk ini
secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal ini karena kandungan hara nitrogen lebih tinggi pada urea, sedang
harga per satuan beratnya sama.
Sumber pupuk P yang umum digunakan untuk tanaman
kelapa sawit adalah rock phosphate (RP). Penggunaan RP dianggap lebih
murah dibandingkan dengan pupuk superfosfat (SP 36) yang merupakan pupuk
pabrik. Sumber hara K yang banyak digunakan
JENIS PUPUK UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT
Pupuk yang berkembang di Indonesia
saat ini untuk tanaman perkebunan telah meliputi berbagai jenis. Pupuk tersebut
telah tercatat di Ditjen Perkebunan dan sebagian telah digunakan untuk tanaman
perkebunan (Lampiran 1). Jenis pupuk untuk tanaman kelapa sawit dapat
dikelompokan ke dalam lima kelompok yaitu: pupuk tunggal; pupuk campuran; pupuk
majemuk; pupuk lambat tersedia (tablet), dan pupuk organik. Pemilihan jenis
pupuk oleh kebun disarankan agar hati-hati, hal ini mengingat telah banyak
jenis pupuk yang beredar di pasaran dengan berbagai bentuk dan komposisi hara.
Lampiran 2 menyajikan beberapa contoh
jenis pupuk dolomit dan rock phosphate (RP) di pasaran yang memiliki
komposisi hara yang beragam dan beberapa tidak memenuhi Standar Nasional
Industri (SNI).
4.1. Pupuk Tunggal
Pupuk
tunggal adalah kelompok pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara utama.
Pupuk tunggal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara N, P, K, Mg, dan Ca
pada tanaman kelapa sawit dan telah direkomendasikan oleh Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) disajikan pada Tabel 7.1. Pupuk tunggal merupakan pupuk
yang paling umum digunakan dalam pemupukan tanaman kelapa sawit, utamanya untuk
tanaman menghasilkan. Biaya perunit hara dalam pupuk tunggal masih lebih rendah
dibandingkan dengan jenis pupuk majemuk atau jenis pupuk lainnya. Akan tetapi
biaya aplikasi pupuk tunggal menjadi lebih mahal, karena hanya satu jenis hara
saja yang diaplikasikan pada setiap aplikasi pemupukan.
Pupuk nitrogen yang umum digunakan adalah urea, karena pupuk ini
secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal ini karena kandungan hara nitrogen lebih tinggi pada urea, sedang
harga per satuan beratnya sama.
Sumber pupuk P yang umum digunakan untuk tanaman
kelapa sawit adalah rock phosphate (RP). Penggunaan RP dianggap lebih
murah dibandingkan dengan pupuk superfosfat (SP 36) yang merupakan pupuk
pabrik. Sumber hara K yang banyak digunakan